Masyarakat
Madani di Tangan Generasi Muda
Oleh:
Tanisa Aulia Chika Rizki
Setelah bergulirnya reformasi, masyarakat Indonesia menginginkan
terwujudnya suatu masyarakat baru yang terbuka, maju dan modern. Pertanyaan
demi pertanyaan tentang bentuk masyarakat ideal yang diinginkan bangsa
Indonesia semakin kuat dikumandangkan.Masyarakat yang demikian tercermin dengan
adanya masyarakat madani. Masyarakat madani yang diharapkan sebagai suatu
tatanan ideal masyarakat, diharapkan mampu menghasilkan masyarakat yang stabil,
rakyat yang berdaulat, pemerintahan yang bersih dan demokratis. Selain itu
dengan masyarakat madani sebagi motor penggerak bangsa diharapkan mampu
mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang
Dasar 1945, suatu masyarakat adil makmur (H.A.R. Tilaar. 2002:145).
Sebagai
generasi muda yang peduli akan masa depan bangsanya, tentulah para pemuda
adalah tongak awal dilaksanakannya masyarakat madani. Masyarakat madani pada
dasarnya adalah masyarakat yang beradab, menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan, serta masyarakat yang maju dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.
Bukankan ciri masyarakat yang demikian selayaknya dimiliki oleh para generasi
muda Indonesia. Pada masa ini merupakan momentum untuk generasi muda berkiprah
dalam mengembangkan dan memperkuat masyarakat madani atau civil society dalam rangaka menciptakan kepemimpinan yang
berkualitas.
Sejarah
telah membuktikan bawasannya pemuda adalah salah satu pilar yang memiliki peran
besar dalam perjalanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Maka maju mundurnya
suatu negara sedikit banyak ditentukan oleh pemikiran dan kontribusi aktif dari
pemuda di negara ini. Begitu juga dalam lingkup kehidupan bermasyarakat, pemuda
merupakan satu identitas yang potensial
dalam tatanan masyarakat sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber
insani pembangunan bangsa. Keberadaan pemuda di Indonesia sesungguhnya dapat
menjadi aset yang berharga bagi masa depan bangsa ini ke arah yang lebih baik
sehingga mampu berdiri sejajar dengan bangsa lain (Wahyu Ishardino Satries, 2009:88).
Sebagaimana
Allah telah berfirman yang artinyakamu
adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang
ma’ruf dan mencegah kepada yang mungkar, dan beriman kepada Allah, sekiranya
ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, diantara mereka ada
yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. Jelaslah
dalam Al-Quran ditegaskan bahwa kita sebagai generasi muda adalah umat terbaik
yang mampu untuk mengembangkan adanya masyarakat madani. Sebagai generasi muda
yang kritis tentulah kita dapat mengupayakan terwujudnya masyarakat madani
dengan baik. Al-Qur’an menyebut masyarakat ini dengan umatan wasatho
artinya adalah umat yang tengah-tengah (Q.S. Ali Imran,3
:110).
Sudah
menjadi kewajiban kita bersama, selaku warga negara Indonesia, untuk berperan
serta dalam usaha bersama bangsa kita mewujudkan masyarakat madani atau civil
society di negara Republik Indonesia. Terbentuknya masyarakat madani di
Indonesia merupakan bagian mutlak dari wujud cita-cita kenegaraan, yakni
mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Masyarakat madani
tidak akan terwujud jika hukum tidak ditegakkan dengan adil, yang dimulai
dengan ketulusan komitmen pribadi. (Ajat Sudrajat, dkk, 2013:121-122).
Indonesia
yang kini memasuki era demokrasi menjadi wahana bagi kaum muda untuk berkiprah
dalam rangka pemberdayaan masyarakat madani. Nilai-nilai demokrasi pada
dasarnya adalah toleransi, sikap saling mempercayai, dankomitmen untuk menyelesaikan
persoalan secara demokratis. Ketiga elemen ini penting sebagai dasar
untukmelahkukan kompromi, mengakomodasikan berbagai macam kepentingan, dan
mengartikulasikan kebebasan individu dan masyarakat. Dari unsur-unsur semacam
inilah apa yang disebut sebagai civic culture diharapkandapat berkembang
(Bahtiar Effendy, 2001:164-165)
Disini
peran generasi muda adalah menegakkan demokrasi. Pada zaman Rasulullah, beliau
membangun masyarakat Madinah yang berperadaban memakan waktu yang cukup lama
yakni sepuluh tahun. Beliau membangun masyarakat yang adil, terbuka dan
demokratis, dengan landasan takwa kepada Allahdan taat kepada ajaran-Nya, yang
dalam peristilahan kitab suci disebut semangat rabbaniyah atau rabbiyyah.
Semangat rabbaniyah yang tulus akan
memancar dalam semangat perikemanusiaan. Selanjutnya semangat
perikemanusiaan akan memancar dalam berbagai bentuk hubungan pergaulan sesama
manusia yang penuh budi luhur (Ajat Sudrajat, dkk, 2013:121)
Terlepas dari fakta di atas, mewujudkan masyarakat madani di
Indonesia memang sedikit sulit. Selain wilayah Indonesia yang luas dan terdapat
perbedaan budaya yang sering kali menghambat adanya demokrasi. Adanya terorisme
di Indonesia mencontohkan bahwa ada beberapa sekumpulan masyarakat yang mempunyai
idealisme berbeda sehingga tidak mempunyai rasa kesatuan dengan anggota
masyarakat yang lain. Pada daerah yang terpencil masyarakatnya juga merasa
apatis terhadap dunia luar dang menganggap demokrasi itu tidak penting.
Disamping itu yang dihadapi pemuda selanjutnya adalah masyarakat
masa depan atau masyarakat yang terbuka yaitu masyarakat yang sarat dengan
kompetisi baik pada ilmu pengetahuan maupun keterampilan. Sehingga pemuda
Indonesia harus mampu menjadi pemuda yang unggul, yang dalam artian menjadi
pemuda yang kompetitif, berkepribadian, kreatif, inofatif, dan memiliki
semangat nasionalisme yang tinggi. Semanggat untuk melakukan pembaharuan juga
merupakan ciri dari pemudayang unggul, bahkan ia senantiasa melakukannya dengan
standar kualitas yang tinggi. Hal ini berarti pemuda Indonesia harus menjadi
pemuda yang inovator, agar mampu berkiprah dimasa datang. (Anton Suwito,
2014:581)
Lalu bagaimanakah langkah generasi muda dalam pengembangan
masyarakat madani di Indonesia?Sebagai generasi muda kita dapat berkiprah
diberbagai oraganisasi-organisasi masyuarakat sesuai dengan minat dan bakat. Untuk
dapat mengasah daya kepeloporan dan kepemimpinan sertaperan aktif dalam
pembangunan masyarakat, generasi muda harus diberi stimulan berupa kesempatan
sebesar-besarnya dalam organisasi kemasyarakatan (Ormas) maupun organisasi
kepemudaan baik tingkat lokal maupun tingkat nasional. Sebab dalam organisasi
inilah mental, ketangguhan, dan sumbangsih pemikiran seseorang pemuda dapat
diasah melalui program-program nyata di organisasi tersebut. Dengan demikian
sedikit demi sedikit masyarakat madani akan tumbuh di Indonesia.(Wahyu Ishardino
Satries, 2009:91)
Selain itu, masyarakat madani adalah masyarakat yang berpegang
teguh pada keadilan. Maka, pemuda yang merupakan cerminan dari masyarakat
madani haruslah dengan tulus menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan. Contoh
sederhanannya bisa dengan selalu bersikap adil dan tidak memihak kepada
siapapun, misal ketika memberikan penilaian kepada pekerjaan teman di kelas.
Bukankah bangsa Indonesia memiliki semua perlengkapan yang
diperlukan untuk menegakkan masyarakat madani. Kita semua sangat berharap bahwa
masyarakat madani akan segera terwujud dan tumbuh semakin kuat di Negara kita
dalam waktu dekat. Berbagai kemajuan yang dicapai bangsa kita sejak zaman orde
baru yang disusul orde reformasi dalam berbagai bidang cukup beralasan kita
berpengharapan seperti itu. Namun, juga harus diwaspadai bahwa belum semua
masyarakat kita baik elite maupun rakyat memiliki itikad baik untuk mewujudkan
masyarakat madani ini dalam kehidupan bangsa kita (Ajat Sudrajat,
dkk, 2013:123)
Peran
dan posisi pemuda tentu saja tidak dapat terpisahkan dalam masyarakat madani.
Karena pemuda adalah penerus bangsa. Pemuda adalah calon-calon pewaris bangsa.
Seperti yang kita ketahui, ada banyak sekali pemuda yang bergerak dan terus
berkembang untuk bangsanya. Pemuda yang mencurahkan pikirannya untuk bangsanya,
calon ilmuan-ilmuan bangsa. Pemuda yang menyerahkan jiwa raganya untuk bangsa,
menjaga keutuhan bangsa seperti pemuda-pemuda yang menjadi tentara. Para pemuda
yang kritis dan aktif menolak kekuasaan. Pemuda masyarakat madani yang tentu
saja berpegang teguh pada nilai-nilai keadilan.
Daftar
Pustaka
Sudrajat, Ajat dkk. 2013. Pendidikan Agama
Islam di Perguruan Tinggi Umum. Yogyakarta: UNY Press
Tilaar, H.A.R. 2002. Pendidikan,
Kebudayaan, dan Masyarakat Madani Indonesia. Bandung : PT REMAJA ROSDAKARYA
Satries, Wahyu Ishardino. “Peran
Serta Pemuda dalam Pembangunan Masyarakat”. Jurnal Madani Edisi I/Mei
2009
Suwito, Anton. “Membanguan
Integritas Bangsa Di Kalangan Pemuda Untuk Menangkal Radikalisme”. Jurnal
Ilmiah CIVIS, Volume IV, No 2, Juli 2014
terimakasih semoga bermanfaat :)